Apakah benar mencari kerja saat menggunakan WHV di Australia itu sulit? Mari kita telusuri lebih lanjut Fakta WHV Di Australia melalui pengalaman nyata dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan ini.
Working Holiday Visa (WHV) Australia memberikan kesempatan unik bagi pemuda internasional untuk bekerja sambil berlibur di Australia. Ini dianggap sebagai peluang emas bagi banyak orang muda yang ingin menggabungkan petualangan dengan kemungkinan penghasilan. Meskipun terdengar menjanjikan, realitas mencari kerja dengan WHV terkadang bisa jauh dari ekspektasi.
Baca juga: Pekerjaan Yang Banyak di Ambil Oleh WHV Holder Indonesia di Australia
Fakta WHV Di Australia
Fakta WHV di Australia: Kisah Susah Cari Kerja
Banyak pemegang WHV mengalami kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dan memadai. Tantangannya mulai dari sebaran pekerjaan yang tidak merata dengan lebih banyak peluang di kota-kota besar dibandingkan daerah pedesaan hingga perbedaan permintaan pekerjaan sesuai dengan musim.
Industri seperti hospitality, pertanian, dan retail biasanya lebih banyak memberikan kesempatan kerja kepada pemegang WHV terutama di kota-kota besar seperti Sydney dan Melbourne.
Salah satu peserta yang mengalami susah cari kerja WHV di Australia adalah Kostariana Surbakti, asli Sumatera Utara. Dirinya telah menghabiskan tiga bulan terakhir di Darwin, pusat pemerintahan di Australia Utara.
Pada usia 25 tahun, Kosta menjadi bagian dari program Working Holiday Visa (WHV) dari Indonesia.
Aktivitas sehari-harinya diisi dengan bekerja di food court setiap pagi dan restoran pada malam hari; bahkan, ia tetap mencari kesempatan kerja selama akhir pekan.
Sebagai alumni Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatra Utara, ia merasa perlu bekerja di berbagai tempat demi memenuhi kebutuhan sehari-hari di Australia..
Di Darwin, pekerjaan yang seringkali ditemukan berada di sektor perhotelan. Namun, jumlah jam kerjanya bisa tergolong terbatas.
“Sebagai ilustrasi, banyak rumah makan hanya beroperasi saat siang atau malam,” kata Kosta kepada Sastra Wijaya, seorang wartawan dari ABC Indonesia.
Setibanya di Darwin, Kosta memerlukan beberapa minggu sebelum berhasil mendapatkan pekerjaan. Keadaan serupa, katanya, juga dialami oleh para temannya.
Dia menambahkan, “Teman saya, setelah sebulan mencari kerja tanpa hasil, memilih untuk mencari peluang di wilayah lain.”
Baca juga: Tips Lolos WHV dan Mencari Pekerjaan di Australia
Fakta WHV di Australia: Kisah Sukses Cari Kerja
Banyak pemegang WHV akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan yang memuaskan dan mengubah pengalaman mereka menjadi langkah positif dalam karir mereka. Berbagi cerita mereka bukan hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan wawasan praktis bagi calon pemegang WHV tentang apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang sukses mereka.
Salah satu pemegang WHV dari Indonesia yang sukses adalah Husniati. Husniati mendarat di Australia pada Maret 2020 membawa visa WHV. Meskipun Australia mengalami lockdown akibat pandemi Covid-19, masih banyak kesempatan kerja terbuka. Husniati menemukan peluang kerja sebagai pemetik buah meningkat, dikarenakan berkurangnya jumlah pekerja WHV dan backpacker, memberinya keleluasaan dalam memilih jenis pekerjaan.
Dia berbagi, “Kini, pekerjaanlah yang menemukan kita, bukan sebaliknya.” Bagaimana rasanya bekerja di bidang pertanian sembari menjalani liburan di Australia menggunakan WHV?
Sebelumnya, Husniati telah mengambil beberapa pekerjaan di ladang pertanian di Queensland. Pada awal November 2021, terdapat perubahan sistem pembayaran bagi pemetik buah di Australia, dari bayaran berdasarkan jumlah hasil panen menjadi sistem upah per jam.
Meski waktu kerja lebih singkat, penghasilannya jauh lebih banyak.” Husniati pernah mendapatkan hampir 3.000 dollar Australia, kira-kira Rp 30 juta, dalam seminggu dengan sistem pembayaran per keranjang.
Dibandingkan dengan upah per jam yang pernah dia terima, yang berkisar antara 1.200 hingga 1.500 dollar Australia atau sekitar Rp 12-15 juta per minggu, ini jauh lebih menguntungkan.
Baca juga: Cara Dapat Kerja di Australia dengan WHV
Tips Mencari Kerja WHV di Australia
Lancarkan Berbahasa Inggris
Meskipun Australia merupakan negara berbahasa Inggris, terdapat variasi dialek dan ungkapan yang mungkin membingungkan bagi pemegang WHV dari luar negeri. Tantangan beradaptasi dengan lingkungan kerja baru, ditambah dengan rintangan bahasa, dapat mempengaruhi efektivitas dalam pekerjaan mereka.
Oleh sebab itu, Mengikuti program Working Holiday Visa (WHV) di Australia, kita harus fasih bahasa Inggris. Kemahiran berbahasa Inggris meningkatkan peluang bekerja. Employer lebih memilih kandidat yang komunikatif. Selain itu, fasih berbahasa Inggris memperlancar proses aplikasi WHV. Ini seringkali jadi syarat utama.
Bagi yang tertarik kerja WHV di Australia namun masih terkendala belum fasih bahasa inggris, kamu bisa bergabung aja di program English For WHV di FLIP Education, karena melalui program ini kamu bisa mendapatkan banyak bimbingan dan juga relasi untuk mempersiapkanmu WHV ke Australia
Program English For WHV ini dirancang khusus untuk memastikan bahwa kamu tidak hanya siap secara bahasa tetapi juga penuh percaya diri menghadapi tantangan baru di Australia. Yuk konsultasikan kebutuhan kamu sekarang juga!!.
Bangun Network
Membangun jaringan sosial dan profesional dianggap kunci untuk menemukan pekerjaan di Australia. Menggunakan platform seperti LinkedIn, atau bahkan platform lokal seperti Seek dan Gumtree, dapat membantu.
Mengasah kemampuan bahasa Inggris juga tidak bisa diabaikan, seiring dengan mempersiapkan CV yang menarik yang menonjolkan keterampilan dan pengalaman yang relevan.
Cari Tahu Sektor Pekerjaan Apa Saja yang Ramah bagi Pekerja WHV di Australia
Sektor pertanian, hospitalitas, dan turisme telah lama dikenal ramah terhadap pemegang WHV. Di sisi lain, lebih banyak perusahaan teknologi dan startup mulai membuka peluang untuk tenaga kerja fleksibel, yang dapat menjadi niche bagi pemegang WHV yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
Jika di masa depan pembayaran berubah menjadi sistem per jam, Husniati tidak keberatan. “Sistem per jam juga menyenangkan. Kerjanya lebih santai dan bayarannya cukup,” ujarnya. Ia juga menekankan, sistem pembayaran per jam memungkinkannya menghindari kelelahan. Jika merasa lelah, ia lebih memilih sistem pembayaran per jam untuk memulihkan stamina setelah berkutat dengan pekerjaan yang lebih berat seperti memetik per keranjang.
Baca juga: Pekerjaan Untuk WHV di Australia
Kesimpulan
Walaupun terdapat tantangan, pencarian kerja dengan memegang WHV di Australia masih menyimpan berbagai peluang. Dengan strategi yang tepat dan sikap yang proaktif, banyak pemegang WHV yang bisa mendapatkan pengalaman kerja yang berharga.