
Memutuskan untuk membangun karir di luar negeri adalah sebuah langkah besar yang menjanjikan pertumbuhan personal dan profesional. Di antara banyak negara tujuan, Australia dan Jepang seringkali menjadi primadona bagi para pencari kerja dari Indonesia.
Keduanya menawarkan ekonomi yang kuat, keamanan yang tinggi, dan kesempatan unik. Namun, di balik daya tarik tersebut, terdapat perbedaan fundamental dalam hal budaya kerja, potensi penghasilan, dan gaya hidup. Keputusan antara mengejar pengalaman kerja di Australia atau meniti karir di Jepang akan sangat memengaruhi jalan hidup Anda.
Baca juga: 5 Negara dengan Gaji TKI Tertinggi: Destinasi Impian 2025
Perbandingan Kerja di Australia dan Jepang Gaji dari Aspek Kesejahteraan Finansial
Aspek finansial seringkali menjadi pertimbangan utama. Potensi penghasilan dan kemampuan untuk menabung sangat bervariasi antara kedua negara maju ini. Mari kita bedah perbandingannya.
1. Potensi Penghasilan di Negeri Kanguru
Australia terkenal dengan upah minimumnya yang salah satu tertinggi di dunia. Hal ini berarti bahkan untuk pekerjaan level pemula, Anda bisa mendapatkan penghasilan yang sangat layak. Besarnya gaji di Australia menjadi daya tarik utama, terutama di sektor-sektor seperti konstruksi, perhotelan, kesehatan, dan teknologi.
Kemampuan berbahasa Inggris yang fasih, yang dibuktikan dengan skor IELTS yang tinggi, seringkali berkorelasi langsung dengan potensi penghasilan yang lebih besar dan kesempatan kerja yang lebih baik, membuat investasi pada persiapan bahasa menjadi sangat penting.
2. Struktur Gaji dan Bonus di Negeri Sakura
Di sisi lain, saat memulai untuk kerja di Jepang, Anda akan menemukan struktur gaji yang seringkali didasarkan pada senioritas dan loyalitas terhadap perusahaan. Gaji awal mungkin tidak setinggi di Australia, tetapi seringkali dilengkapi dengan bonus tahunan yang signifikan (bisa mencapai 2-3 kali gaji bulanan).
Seiring bertambahnya pengalaman dan masa kerja di satu perusahaan, potensi kenaikan gaji menjadi lebih terstruktur. Namun, untuk mencapai level penghasilan yang kompetitif, penguasaan bahasa Jepang menjadi faktor yang hampir tidak bisa ditawar.
3. Kalkulasi Biaya Hidup (Cost of Living)
Meskipun gaji di Australia tergolong tinggi, biaya hidup di kota-kota besar seperti Sydney dan Melbourne juga sepadan, terutama untuk akomodasi. Namun, biaya untuk bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari bisa lebih terjangkau.
Di Jepang, Tokyo secara konsisten masuk dalam daftar kota termahal di dunia, meskipun kota-kota lain seperti Osaka atau Fukuoka menawarkan biaya hidup yang sedikit lebih rendah. Secara umum, dengan manajemen keuangan yang baik, potensi menabung dari pengalaman kerja di Australia seringkali lebih tinggi berkat keseimbangan antara upah dan biaya hidup yang relatif baik.
Perbandingan Kerja di Australia dan Jepang dari Aspek Budaya Kerja dan Keseimbangan Gaya Hidup
Bagaimana rasanya bekerja sehari-hari? Atmosfer di tempat kerja dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah faktor pembeda yang sangat signifikan antara Australia dan Jepang.
1. Work-Life Balance dan Suasana Kerja ala Australia
Budaya kerja di Australia cenderung lebih santai dan egaliter. Komunikasi yang langsung dan terbuka sangat dihargai. Konsep work-life balance bukan hanya sekadar slogan, melainkan bagian integral dari gaya hidup.
Jam kerja umumnya dipatuhi dengan ketat, dan para pekerja didorong untuk menikmati waktu mereka di luar kantor, entah itu untuk bersantai di pantai, barbeku, atau berolahraga. Suasana kerja yang suportif ini menjadi salah satu nilai plus utama dari pengalaman kerja di Australia.
2. Hierarki dan Harmoni dalam Budaya Kerja Jepang
Sebaliknya, budaya kerja Jepang sangat berstruktur dan hierarkis. Konsep senioritas (senpai-kohai) sangat kental, di mana junior diharapkan menghormati dan belajar dari senior. Proses pengambilan keputusan seringkali melalui konsensus (nemawashi) yang bisa memakan waktu.
Jam kerja yang panjang dan tradisi minum bersama rekan kerja setelah jam kantor (nomikai) adalah hal yang umum. Meskipun menawarkan stabilitas, tekanan untuk mengutamakan harmoni kelompok di atas opini pribadi bisa menjadi tantangan bagi banyak pekerja asing yang tidak terbiasa dengan budaya kerja Jepang yang unik ini.
3. Gaya Hidup dan Kemudahan Integrasi Sosial
Sebagai negara imigran, Australia sangat multikultural. Anda akan lebih mudah berintegrasi secara sosial karena bahasa Inggris adalah bahasa pengantar utama. Di sisi lain, Jepang menawarkan pengalaman budaya yang sangat otentik dan mendalam.
Namun, hambatan bahasa bisa membuat integrasi sosial di luar lingkungan kerja menjadi lebih menantang. Bagi Anda yang mengutamakan kemudahan adaptasi, Australia jelas menawarkan jalur yang lebih mulus. Tantangan adaptasi pada budaya kerja Jepang seringkali menjadi pertimbangan serius bagi para ekspatriat.
Baca juga: Pekerjaan di Australia untuk Fresh Graduate: Raih Karir Impian dengan WHV!
Persyaratan Visa dan Peluang Karir Jangka Panjang
Mendapatkan izin untuk bekerja adalah gerbang pertama yang harus Anda lalui. Proses dan persyaratan untuk mendapatkan visa kerja di kedua negara ini memiliki perbedaan yang krusial.
1. Jalur Mendapatkan Visa Kerja Australia
Australia menawarkan berbagai jalur visa untuk pekerja asing, seperti Temporary Skill Shortage (TSS) visa atau Work and Holiday Visa (WHV). Salah satu persyaratan yang hampir tidak pernah absen dari setiap aplikasi visa kerja Australia adalah bukti kemahiran berbahasa Inggris.
Skor tes IELTS yang tinggi tidak hanya memperbesar peluang visa Anda disetujui tetapi juga membuka pintu ke pekerjaan yang lebih baik. Ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan bahasa Inggris untuk kesuksesan pengalaman kerja di Australia.
2. Proses Aplikasi Visa untuk Bekerja di Jepang
Untuk bisa kerja di Jepang, jalur visa yang umum adalah Specified Skilled Worker (SSW) atau visa untuk tenaga ahli di bidang tertentu. Berbeda dengan Australia, penekanan utama untuk sebagian besar visa kerja Jepang adalah kemahiran berbahasa Jepang, yang dibuktikan dengan sertifikat Japanese-Language Proficiency Test (JLPT).
Meskipun beberapa perusahaan IT multinasional menerima pekerja berbahasa Inggris, peluangnya jauh lebih terbatas dibandingkan di Australia.
3. Peluang Menuju Status Penduduk Tetap (Permanent Residency)
Bagi mereka yang ingin membangun kehidupan jangka panjang, Australia sering dianggap menawarkan jalur yang lebih jelas dan lebih cepat menuju status penduduk tetap (Permanent Resident) dibandingkan Jepang. Kesuksesan pengalaman kerja di Australia dan kontribusi Anda pada ekonomi seringkali menjadi modal kuat untuk mengajukan PR.
4. Kunci Sukses Aplikasi Visa Anda
Aplikasi yang kuat adalah kunci utama. Untuk tujuan Australia, ini berarti skor IELTS yang meyakinkan untuk visa kerja Australia Anda. Persiapan yang matang akan menentukan apakah Anda bisa meraih peluang gaji di Australia yang menggiurkan. Untuk Jepang, investasi waktu dan tenaga untuk belajar bahasa Jepang adalah langkah yang tidak bisa dihindari.
Baca juga: Program SSW Jepang: Jalan Cepat Meraih Karir Impian di Negeri Sakura
Memilih Jalan yang Tepat untuk Anda
Bagi Anda yang telah mantap memilih Australia sebagai tujuan, langkah pertama dan paling strategis adalah mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris Anda secara maksimal. Skor IELTS yang tinggi adalah kunci pembuka untuk mendapatkan visa kerja Australia dan meraih pekerjaan impian.
Di sinilah Kampung Inggris FLIP Education hadir sebagai partner kesuksesan Anda. Kami memiliki program persiapan IELTS yang dirancang khusus untuk membantu Anda mencapai skor target, dibimbing oleh tutor berpengalaman yang memahami seluk-beluk tes.
Berinvestasi dalam kursus di FLIP Education bukan hanya sekadar belajar bahasa Inggris, melainkan sebuah investasi pada masa depan Anda untuk memastikan pengalaman kerja di Australia yang sukses dan memuaskan.