You are currently viewing Perjalanan Meraih Beasiswa dan Kuliah di Korea Selatan: Kisah Inspiratif Irina Aulianisa

Meraih Beasiswa dan Kuliah di Korea Selatan mungkin terasa sulit, namun bukan berarti mendapatkan nya adalah hal mustahil. Irina Aulianisa adalah contoh nyata dari kegigihan dan kerja keras dalam meraih impian. Setelah menghadapi 13 kali penolakan, Irina akhirnya berhasil mendapatkan tiga beasiswa prestisius untuk melanjutkan studi di Korea Selatan. Saat ini, Irina menempuh pendidikan di School of Public Health/Master of Public di National University Korea (SNU), salah satu universitas paling bergengsi di Korea Selatan. Perjalanan panjang dan penuh liku yang ditempuh Irina memberikan banyak pelajaran berharga yang bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang sedang berjuang meraih Beasiswa Kuliah di Korea Selatan. Mari simak bagaimana Irina menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang, dan akhirnya meraih impiannya.

Beasiswa dan Kuliah di Korea Selatan
Sumber: Instagram Irina Aulianisa

Baca juga: Pendidikan Ustadz Adi Hidayat Inspirasi Banyak Orang

Tiga Beasiswa yang Didapatkan Irina

  • Hyundai Chung Mong-Koo Global Scholarship 

Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa dari delapan negara ASEAN yang sedang mengejar gelar master atau doktor dalam bidang bisnis, industri masa depan STEM, bahasa Korea, dan kebijakan publik. Beasiswa Hyundai menanggung 100% biaya pendidikan, memberikan KRW 1 juta setiap semester sebagai tunjangan belajar, serta membantu biaya persiapan keberangkatan. Namun, berbeda dengan beasiswa lainnya, penerima beasiswa ini hanya mendapatkan uang tersebut dan harus mengurus semua administrasi hingga kebutuhan hidupnya secara mandiri.

  • SNU Global Scholarship

SNU Global Scholarship terdiri dari tiga tipe, yang masing-masing memberikan bantuan dana pendidikan serta fasilitas tambahan, seperti kelas malam untuk belajar bahasa Korea. Namun, untuk memenuhi syarat, penerima beasiswa harus memiliki setidaknya satu semester reguler yang tersisa dalam program mereka.

  • Daewoong Global Scholarship 

Beasiswa ini bersifat parsial dan tidak memberikan dana bulanan secara tetap. Irina menerima satu kali dana sebesar KRW 1 juta, namun beasiswa ini memberikan pengalaman berharga berupa kesempatan kerja di perusahaan ternama Korea.

Baca juga: Kisah Sarjiya, Anak Penjual Gula Jawa

Persyaratan Mendapatkan Beasiswa dan Kuliah di Korea Selatan

Mendapatkan beasiswa internasional seperti yang diraih Irina tentu tidak mudah. Irina berbagi beberapa tips yang bisa membantu kamu meraih beasiswa impianmu. Kunci sukses pertama adalah mengenali perbedaan persyaratan dari setiap beasiswa yang kamu incar. Misalnya, untuk mendapatkan beasiswa Hyundai, kamu harus berasal dari negara ASEAN, memiliki jurusan prioritas, dan setidaknya memiliki satu tahun pengalaman kerja. Esai dan CV menjadi penilaian utama karena tidak ada proses wawancara dalam seleksi beasiswa ini.

Skor IELTS juga sangat penting. Makanya, kamu harus memahami format tes dan melakukan mock-up test sebelum belajar IELTS. Hal ini akan membantumu mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, sehingga kamu bisa lebih fokus dalam mempersiapkan diri. Irina juga menyarankan untuk mengikuti kursus persiapan IELTS, karena selain meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, kursus ini juga membantu mengasah manajemen waktu dan ketelitian dalam menjawab soal.

Baca juga: Profile Profesor Yohanes Surya Sang Ilmuwan Matematika

Tips Cepat Beradaptasi dengan Bahasa Korea

Kuliah di Korea Selatan tentu memerlukan kemampuan bahasa Korea yang baik. Kunci untuk cepat beradaptasi adalah keberanian untuk berbicara dalam bahasa Korea, meskipun belum lancar. Dengan terus memaksa diri berkomunikasi dalam bahasa Korea setiap hari, kemampuan berbahasa akan meningkat dengan cepat, yang akan sangat membantumu dalam kehidupan sehari-hari dan perkuliahan.

Tantangan Kuliah dan Kehidupan di Korea

Tinggal di negara asing tentu tidak lepas dari tantangan, dan Irina pun tidak luput dari pengalaman culture shock. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana masyarakat Korea cenderung sangat individualistik dan cuek terhadap situasi sekitar. Selain itu, bagi seorang muslim seperti Irina, tantangan juga muncul dalam hal berhijab dan makanan, karena banyak makanan di Korea yang tidak halal. Kemampuan memasak menjadi solusi terbaik untuk memastikan makanan yang dikonsumsi sesuai dengan prinsip halal.

Lingkungan akademis di Korea mengharuskanmu menghadapi tantangan dengan standar yang tak main-main. Untuk mendapatkan IPK yang bagus di SNU, Irina harus bersaing dengan teman-teman sekelas yang memiliki nilai sangat tinggi. Dalam sistem ini, nilai yang bagus saja tidak cukup, kamu harus bisa lebih unggul dari rata-rata teman sekelas untuk bisa mencapai prestasi yang lebih baik. Misalnya, kamu mendapatkan nilai 92, sementara rata-rata teman sekelasmu 95. Maka, nilaimu dianggap di bawah rata-rata.

Baca juga: Cara Lolos Beasiswa Kuliah di Luar Negeri Tanpa Ribet

Gagal Bukan Akhir dalam Meraih Beasiswa dan Kuliah di Korea Selatan

Salah satu pelajaran penting yang bisa dipetik dari Kisah Inspiratif Irina Aulianisa adalah bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Setelah mengalami 13 kali penolakan, Irina tidak menyerah, melainkan terus mencoba hingga akhirnya berhasil. Kunci untuk bangkit dari kegagalan adalah selalu berpikiran positif, terus berdoa, dan tidak terlalu lama meratapi penolakan. Setiap kegagalan adalah bagian dari proses belajar yang akan membawamu semakin dekat dengan impian. Jadi, bagi kamu yang sedang berjuang meraih beasiswa, jangan pernah berhenti mencoba dan tetap semangat! Ingin tahu lebih banyak tentang kisah inspiratif lainnya atau tips-tips seputar pendidikan dan beasiswa? Yuk, follow Instagram FLIP Education dan jangan ketinggalan informasi menarik serta live chit chat yang bisa memberimu inspirasi lebih banyak!