Gaji pertanian di Jepang
image: freepik.com

Impian untuk bekerja di luar negeri dengan penghasilan yang menjanjikan kini semakin terbuka lebar, terutama di Negeri Sakura. Jepang, dengan sektor agrikulturnya yang maju namun mengalami kekurangan tenaga kerja, secara aktif membuka pintu bagi para pekerja dari Indonesia.

Salah satu daya tarik utamanya tentu saja adalah potensi gaji pertanian di Jepang yang terbilang sangat kompetitif. Banyak yang bertanya-tanya, berapa sebenarnya penghasilan yang bisa dibawa pulang? Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk pendapatan di sektor ini, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta langkah-langkah persiapan yang harus Anda lakukan.

Baca juga: Perbandingan Kerja di Australia dan Jepang: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Rincian Potensi Gaji Pertanian di Jepang

Memahami struktur gaji akan memberikan Anda gambaran yang jelas tentang potensi finansial yang bisa didapatkan. Angka yang Anda terima tidak bersifat tunggal, melainkan dipengaruhi oleh beberapa komponen.

1. Upah Minimum per Jam sebagai Patokan Awal

    Dasar perhitungan gaji di Jepang umumnya adalah upah per jam yang diatur berdasarkan prefektur (provinsi). Pada tahun 2024-2025, rata-rata upah minimum nasional berada di atas ¥1,000 per jam. Di kota besar seperti Tokyo, angkanya bisa mencapai lebih dari ¥1,113 per jam.

    Sementara di prefektur yang menjadi pusat pertanian, angkanya mungkin sedikit di bawah itu, namun tetap sangat layak. Untuk pekerja pertanian dengan visa SSW (Specified Skilled Worker), upah per jam biasanya berkisar antara ¥1,000 hingga ¥1,300, tergantung lokasi dan jenis pekerjaan.

    2. Estimasi Pendapatan Bulanan Kotor

      Dengan asumsi Anda bekerja 8 jam per hari selama 22 hari dalam sebulan, maka pendapatan bulanan kotor Anda bisa dihitung. Sebagai contoh, dengan upah ¥1,100 per jam, Anda bisa mendapatkan sekitar ¥193,600 per bulan (sekitar 19-20 juta Rupiah, tergantung kurs).

      Angka ini merupakan estimasi pendapatan kotor sebelum dipotong pajak, asuransi, dan biaya tempat tinggal jika disediakan perusahaan. Inilah gambaran realistis dari gaji pertanian di Jepang.

      3. Peluang Pendapatan Tambahan dari Lembur (Zangyo)

        Salah satu faktor yang bisa meningkatkan penghasilan secara signifikan adalah kerja lembur atau zangyo. Di sektor pertanian, terutama saat musim panen, kebutuhan akan jam kerja tambahan seringkali muncul. Upah lembur dihitung lebih tinggi dari upah normal, biasanya ada tambahan 25% atau lebih. Ini adalah kesempatan emas untuk memaksimalkan pendapatan bulanan Anda.

        4. Potongan dan Gaji Bersih (Take-Home Pay)

          Penting untuk diingat bahwa gaji yang tertera adalah gaji kotor. Akan ada beberapa potongan wajib seperti pajak penghasilan, asuransi kesehatan nasional (kenko hoken), dan dana pensiun (nenkin). Setelah semua potongan ini, sisa uang yang Anda terima disebut gaji bersih.

          Meski ada potongan, nominal yang bisa Anda tabung tetap sangat signifikan jika dibandingkan dengan upah di Indonesia, apalagi jika Anda pandai mengelola biaya hidup di Jepang.

          Syarat Utama untuk Bisa Bekerja di Sektor Pertanian Jepang

          Mendapatkan kesempatan kerja dengan gaji yang menarik tentu memerlukan pemenuhan syarat-syarat tertentu. Pemerintah Jepang telah menetapkan standar yang jelas untuk memastikan para pekerja asing memiliki kualifikasi yang dibutuhkan.

          1. Memiliki Visa Kerja yang Tepat (Visa SSW/Tokutei Ginou)

            Jalur paling umum untuk bekerja di sektor pertanian adalah melalui visa kerja Jepang dengan status Specified Skilled Worker (SSW) atau Tokutei Ginou. Visa ini dirancang khusus untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di 12 sektor spesifik, termasuk pertanian. Untuk mendapatkan visa ini, Anda harus memenuhi beberapa persyaratan lain yang akan dibahas di poin selanjutnya.

            2. Lulus Ujian Keterampilan (Skills Test)

              Anda harus membuktikan bahwa Anda memiliki keahlian dasar di bidang pertanian. Ini dilakukan dengan cara mengikuti dan lulus ujian keterampilan khusus pertanian yang diselenggarakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah Jepang. Kelulusan tes ini adalah salah satu syarat kerja pertanian yang tidak bisa ditawar.

              3. Lulus Ujian Kemampuan Bahasa Jepang

                Inilah salah satu syarat paling krusial. Anda wajib memiliki kemampuan bahasa Jepang dasar untuk bisa berkomunikasi di lingkungan kerja dan dalam kehidupan sehari-hari. Standar yang diterima adalah sertifikat kelulusan Japan Foundation Test for Basic Japanese (JFT-Basic) level A2, atau Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) level N4. Tanpa sertifikat ini, proses pengajuan visa Anda tidak akan bisa dilanjutkan.

                4. Memenuhi Persyaratan Administrasi dan Kesehatan

                  Selain dua ujian di atas, Anda juga harus memenuhi persyaratan umum lainnya. Ini termasuk usia minimal 18 tahun, sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan hasil medical check-up, serta melengkapi dokumen-dokumen penting seperti paspor, KTP, dan dokumen lain yang diminta oleh pihak perusahaan atau lembaga pengirim. Ini adalah bagian dari proses untuk memastikan Anda siap untuk kerja di Jepang.

                  Baca juga: Program SSW Jepang: Jalan Cepat Meraih Karir Impian di Negeri Sakura

                  Faktor-Faktor Penentu Kesuksesan Anda di Jepang

                  Berhasil berangkat dan mendapatkan gaji pertanian di Jepang yang tinggi adalah satu hal. Namun, untuk bisa benar-benar sukses dan nyaman tinggal di sana, ada beberapa faktor lain yang harus Anda perhatikan.

                  1. Menguasai Kemampuan Bahasa Jepang Lebih dari Sekadar Dasar

                    Meskipun syarat minimalnya adalah JFT-Basic A2 atau JLPT N4, memiliki kemampuan bahasa Jepang yang lebih baik akan menjadi keuntungan besar. Anda akan lebih mudah memahami instruksi kerja yang kompleks, berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan membuka peluang untuk mendapatkan kepercayaan lebih.

                    2. Manajemen Keuangan yang Cerdas

                      Gaji yang besar harus diimbangi dengan manajemen pengeluaran yang baik. Anda perlu memahami struktur biaya hidup di Jepang. Sewa tempat tinggal (jika tidak disediakan), biaya makan, transportasi, dan tagihan utilitas bisa menjadi pengeluaran yang besar. Dengan membuat anggaran yang cermat, Anda bisa memaksimalkan jumlah uang yang ditabung atau dikirim ke keluarga.

                      3. Adaptasi dengan Budaya dan Etos Kerja Jepang

                        Memahami dan menghargai budaya kerja Jepang seperti disiplin, tepat waktu, dan kerja keras adalah kunci. Kemampuan beradaptasi akan membuat Anda lebih dihormati dan proses kerja di Jepang menjadi lebih lancar. Menunjukkan etos kerja yang baik adalah salah satu syarat kerja pertanian tidak tertulis untuk bisa bertahan lama.

                        4. Memahami Aturan Visa dan Kesempatan Perpanjangan

                          Visa SSW memiliki masa berlaku dan aturan yang harus dipatuhi. Dengan menjaga rekam jejak yang baik dan terus memenuhi kriteria, Anda memiliki peluang untuk memperpanjang visa kerja Jepang Anda hingga batas maksimal yang ditentukan, yaitu total 5 tahun.

                          Baca juga: 5 Negara dengan Gaji TKI Tertinggi: Destinasi Impian 2025

                          Persiapkan Diri Anda Secara Menyeluruh Bersama FLIP Education

                          Melihat potensi gaji pertanian di Jepang yang begitu menjanjikan, persiapan yang matang adalah kunci mutlak kesuksesan Anda. Dari semua persyaratan yang ada, tantangan terbesar bagi banyak calon pekerja Indonesia adalah memenuhi standar kemampuan bahasa Jepang. Kegagalan dalam tes bahasa adalah alasan utama mengapa banyak mimpi untuk bekerja di Jepang harus kandas.

                          Di sinilah Kampung Inggris FLIP Education hadir sebagai solusi dan mitra persiapan Anda. Kami merekomendasikan Anda untuk tidak mengambil risiko dengan belajar sendiri tanpa arah. Program bahasa Jepang di FLIP Education dirancang secara khusus untuk membantu Anda mencapai level JFT-Basic A2 atau JLPT N4 yang menjadi syarat kerja pertanian utama.

                          Dengan kurikulum terstruktur, tutor berpengalaman, dan metode pengajaran yang fokus pada kelulusan tes, FLIP Education adalah investasi terbaik untuk memastikan Anda lolos seleksi. Jangan biarkan kendala bahasa menghalangi Anda untuk meraih gaji pertanian di Jepang yang fantastis. Bergabunglah dengan FLIP Education dan wujudkan impian Anda sekarang juga.